Judul : Yunarto Wijaya: Pengecut Kalian yang Berlindung di Balik Status Ratna Sarumpaet sebagai Pembuat Hoax Tunggal
link : Yunarto Wijaya: Pengecut Kalian yang Berlindung di Balik Status Ratna Sarumpaet sebagai Pembuat Hoax Tunggal
Yunarto Wijaya: Pengecut Kalian yang Berlindung di Balik Status Ratna Sarumpaet sebagai Pembuat Hoax Tunggal
Jurnalindonesia.co.id - Direktur Eksekutif Charta Politica, Yunarto Wijaya menyebut mereka yang mengklaim Ratna Sarumpaet sebagai satu-satunya pihak pembuat hoax sebagai pengecut."Pengecut kalian yang berlindung dibalik status sang nenek tua sebagai pembuat hoax tunggal... Ya pengecut," kicau Yunarto di akun Twitter-nya, @yunartowijaya, Kamis (4/10/2018).
https://twitter.com/yunartowijaya/status/1047535388955271168
Pada kicauan berikutnya, Yunarto mempertanyakan, apakah benar Ratna Sarumpaet adalah produsen tunggal hoax. Yunarto pun menyinggung sejumlah kasus hoax yang sempat menggegerkan publik di Tanah Air.
"Ingat Obor Rakyat? Ingat Quick Count Abal-abal? Ingat Saracen? Ingat Aki Korslet dibilang sabotase? Ingat editing video Buni Yani? Lalu anda percaya ibu tua itu adalah pelaku tunggal produsen hoax?" kicau Yunarto.
Terakhir, Yunarto mengatakan bahwa Ratna tidak pernah mengatakan ke publik bahwa dirinya dianiaya. Justru, kata Yunarto, pihak-pihak lain, seperti Prabowo Subianto, Fadli Zon, Rachel Maryam, Fahri Hamzah, Ferdinand Hutahaean dan Hanum Salsabiela Raislah yang menyebarkan itu ke publik.
"Setau saya sih Ratna Sarumpaet gak pernah ngomong ke publik bahwa dia dianiaya ya, yang jelas lakukan itu misalnya Prabowo, Fadli Zon, Rachel Maryam, Fahri hamzah, Ferdinand Hutahean, Hanum," kata Yunarto.
https://twitter.com/yunartowijaya/status/1047776685771251713
Baca: Mahfud MD Minta 3 Orang Ini Bertanggungjawab Terkait Hoax Ratna: FZ, RMy, dan SU
Sebelumnya, Ratna Sarumpaet mengakui bahwa dirinya tidak pernah dianiaya atau dikeroyok di kawasan Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada 21 September 2018, sebagaimana isu yang berkembang di media sosial.
Ia membantah kabar serta pernyataan sejumlah tokoh yang menyebut Ratna dianiaya hingga wajahnya lebam.
"Jadi tidak ada penganiayaan, itu hanya cerita khayal entah diberikan oleh setan mana ke saya, dan berkembang seperti itu," kata Ratna di kediamannya di kawasan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2018).
Ratna kemudian menceritakan, pada 21 September dirinya mendatangi salah satu rumah sakit bedah di Jakarta Pusat untuk operasi sedot lemak.
Namun, saat operasi selesai, Ratna melihat wajahnya lebam-lebam. Begitu sampai di rumah, dia menjelaskan kepada anak-anaknya kondisi wajahnya itu karena ia dipukuli oleh beberapa orang.
Ratna meminta maaf kepada semua pihak yang telah dia bohongi.
"Melalui forum ini saya memohon maaf kepada Pak Prabowo yang kemarin dengan tulus membela kebohongan yang saya buat," kata Ratna.
Baca: Resmi Ditetapkan Tersangka, Ratna Sarumpaet Terancam Pidana 10 Tahun
Meski Ratna telah mengaku, namun kasus tersebut tidak berhenti begitu saja. Pengacara Farhat Abbas melaporkan 17 orang, termasuk pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, ke Bareskrim Polri.
Farhat menilai Prabowo dan Sandiaga serta sejumlah politisi dianggap ikut menyebarkan kabar hoaks terkait penganiayaan Ratna Sarumpaet.
"Laporannya sudah kami sampaikan tadi sore," kata Farhat Abbas, Rabu (3/10/2018).
Laporan tersebut terdaftar dengan nomor LP/B/1237/X/2018/BARESKRIM dan sudah diterima polisi dengan nomor STTL/1007/X/2018/BARESKRIM.
Farhat menilai hoax mengenai penganiayaan yang disebarkan secara masif tersebut telah merugikan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
"Ini berkaitan dengan konspirasi dan permufakatan jahat, fitnah, Ratna Sarumpaet seolah-olah dizalimi," kata Farhat.
Farhat juga menyebut Prabowo tidak teliti dalam mengonfirmasi pengakuan Ratna.
Baca: Ratna Sarumpaet Ditangkap Polisi di Bandara Soetta Saat Hendak Kabur ke LN
[caption id="attachment_20488" align="aligncenter" width="511"] Farhat Abbas Polisikan 17 Politikus soal Hoaks Ratna. (Foto: CNN Indonesia/Ciputri Hutabarat)[/caption]
Pernyataan pers yang disampaikan Prabowo pada Selasa (2/10/2018) malam, oleh Farhat, dianggap untuk menggiring opini bahwa penganiayaan Ratna bermuatan politis.
"Padahal yang dianiaya tidak ada," ujar Farhat.
politisi PKB ini kemudian mendesak polisi segera memproses 17 orang yang dilaporkan mengingat Ratna Sarumpaet telah mengakui bahwa tidak pernah ada penganiayaan.
Ia meminta agar orang-orang yang dilaporkannya itu diproses atas tindak pidana ujaran kebencian alias hate speech dan penyebaran berita bohong atau hoaks.
"Kami bawa video rekaman Prabowo, wawancara Sandiaga Uno, Twitter Fadli Zon sebagai bukti," kata dia.
Berikut daftar 17 orang yang dilaporkan oleh Farhat Abbas:
1. Prabowo Subianto
2. Ratna Sarumpaet
3. Fadli Zon
4. Rachel Maryam
5. Rizal Ramli
6. Nanik Deyang
7. Ferdinand Hutahaean
8. Arief Puyono
9. Natalius Pigai
10. Fahira Idris
11. Habiburokhman
12. Hanum Rais
13. Said Didu
14. Eggy Sudjana
15. Captain Firdaus
16. Dahnil Azar Simanjuntak
17. Sandiaga Uno
Demikianlah Artikel Yunarto Wijaya: Pengecut Kalian yang Berlindung di Balik Status Ratna Sarumpaet sebagai Pembuat Hoax Tunggal
Sekianlah artikel Yunarto Wijaya: Pengecut Kalian yang Berlindung di Balik Status Ratna
Sarumpaet sebagai Pembuat Hoax Tunggal kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Yunarto Wijaya: Pengecut Kalian yang Berlindung di Balik Status Ratna Sarumpaet sebagai Pembuat Hoax Tunggal dengan alamat link https://hyber-edukasi.blogspot.com/2018/10/yunarto-wijaya-pengecut-kalian-yang.html
0 Response to "Yunarto Wijaya: Pengecut Kalian yang Berlindung di Balik Status Ratna Sarumpaet sebagai Pembuat Hoax Tunggal"
Posting Komentar